Total Tayangan Halaman

Senin, 06 Februari 2017

Mata Kuliah: MSDM

KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PROGRAM STUDI (D3)
MAJAJEMEN ADMINISTRASI
BOBOT MATA KULIAH : 3 sks
WAKTU : 3 X 45 MENIT/PERTEMUAN/MINGGU


Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini berisi materi teori yang memberikan pemahaman tentang Manajemen Sumber Daya Manusia yang meliputi; perspektif, Analisis, Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan, kinerja dan penilaian kinerja, manajemen kompensasi (gaji dan upah) sebagai mata kuliah KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi).

Kompetensi Standar Mata Kuliah :
Mahasiswa diharapkan mampu,memahami gambaran secara umum Manajemen Sumber Daya Manusia.
Mahasiswa mampu memahami teori, konsep dan tujuan SDM.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan contoh-contoh dari kegiatan SDM.

BUKU ACUAN :
1. Samsudin, Sadili. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia. Bandung
2. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktek.             Murai Kencana. Jakarta
3. Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.STIE YKPN. Yogyakarta
4. Sinurat, Sahala.P. 2008. Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi.Esensi. Jakarta.
5. Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan terpadu. Bumu Aksara.             Jakarta
6. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Salemba Empat.     Jakarta
7. Winarni, F. Dan G.Sugiyarso.2008. Administrasi Gaji dan Upah. Pustaka Widyatama.Jakarta.

TEKNIS PERKULIAHAN :
Jumlah Pertemuan : 14 pertemuan x 3 sks ( 1 sks = 45 menit)
Bentuk /Metode Pembelajaran : Tatap muka dengan metode ceramah, dialog, dan tugas
Sistem pengujian : Mata Kuliah bersifat teori dan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Dilakukan penilaian hasil presentasi makalah kelompok pengganti UAS.
Pengelompokan Mahasiswa : Pengelompokkan disesuaikan dengan jumlah mahasiswa.

KEHADIRAN
Ketentuan : 14 x pertemuan tatap muka atau min. 12 x pertemuan
Keterangan :
1. Jumlah absensi menentukan kelulusan dan penilaian
2. Ijin / ketidakhadiran harus disertai keterangan resmi
3. Keterlambatan pada perkuliahan ini yang ditolelir adalah 15 menit dari jadwal kuliah; lebih dari waktu tersebut tetap diperkenankan masuk kelas tetapi tidak diperhitungkan sebagai kehadiran.

KETENTUAN PENGUMPULAN MAKALAH KELOMPOK PRESENTASI :
1. Makalah dikumpulkan, sesuai jadwal kelompok yang telah ditetapkan
2. Mahasiswa harus menyerahkan makalahnya pada saat presentasi.
3. Konsekuensi dari tidak penyerahan makalah diberikan pengurangan penilaian.

Kelompok-kelompok yang terbentuk diberi nama:
a. Kelompok 1: Kelompok Analisis Pekerjaan
b. Kelompok 2: Kelompok Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan
c. Kelompok 3: Kelompok Rekrutmen dan Seleksi SDM
d. Kelompok 4: Kelompok Pelatihan
e. Kelompok 5: Kelompok Kinerja dan Penilaian Kinerja
f. Kelompok 6: Kelompok Manajemen Kompensasi.


OBSERVASI DATA 
Melakukan Observasi langsung atau tidak langsung (Studi Dokumentasi dari Internet atau buku Panduan di
Bidang MSDM yang sudah ada) tentang Tema yang menjadi tugasnya terhadap suatu badan hukum, bisa terbentuk PT, CV, Fa, Perusahaan Perseorangan, Lembaga Pendidikan, Hotel, Restoran, Rumah Sakit,
Koperasi, Lembaga Keuangan baik Bank maupun non, Bank, perusahaan waralaba dll, sepanjang memiliki Ijin resmi dari Instansi yang terkait.

METODE UNTUK ANALISA DATA YAITU SWOT 
S-trength (Kekuatan)
W-eakness (Kelemahan)
O-pportunity (Kesempatan)
T-hreat (Ancaman).

KETENTUAN MAKALAH
a. Margin Kiri 4cm, Kanan, Atas dan Bawah: 3cm
b. Jumlah Halaman minimal 15 halaman
c. Outline atau isi bab terdiri dari
   1) Bab I Pendahuluan, berisi Pentingnya tema yang dibahas dalam MSDM
   2) Bab II Pembahasan, berisi Pokok Bahasan yang harus dibahas sehubungan dengan tema
   3) Bab III Penutup, Berisi Kesimpulan dari Tema yang dibahas.
d. Kertas yang digunakan Kuarto Ukuran minimal 70gram
e. Font Times New Roman ukuran 12
f. Di jilid biasa, halaman muka diberi Judul Pembahasan,
g. Dikumpulkan pada saat presentasi
h. Yang dinilai: Ketepatan waktu dalam pengumpulan, teknis penulisan, kelengkapan outline
i. Bobot nilai kehadiran 20% dan nilai tugas 25% jika terlambat dikumpulkan maka nilai dikurangi per hari 2
point di rentang 6 hari di minggu pertama, dikurangi 5 point untuk 6 hari di minggu-minggu selanjutnya. 25%

UTS. Dan 30% Nilai Presentasi.

SISTEM PENILAIAN 
Rumus Nilai Akhir :
NILAI AKHIR = Nilai Absensi 20% + Tugas 25% + UTS 25% + UAS 30%
Keterangan :
(1). Absensi perkuliahan
(2). Hasil Tugas (paper atau kliping dan resume seminar yang diikuti)
3). UTS dan UAS (presentasi kelompok)

SKALA PENILAIAN
80 -100 = A (SANGAT BAIK )
70 - 79 = B (BAIK)
55 - 69 = C (CUKUP)
31 - 54 = D (KURANG)
0 - 30 = E (SANGAT KURANG )

UJIAN HER
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang mendapatkan nilai E atau D di wajibkan mengikuti ujian HER
2. Mahasiswa mendaftar HER dan mendapatkan jadwal ujian HER.
3. Ujian Her bersifat OCR
4. Nilai maksimum dari ujian HER adalah B.

Rumus Nilai HER
(NILAI AKHIR x 30 % + NILAI UJIAN HER x 70 %). MAKSIMAL B.
Nilai yang digunakan dalam KHS adalah nilai terbaik setelah dibandingkan nilai akhir dan nilai ujian her.


PERTEMUAN 1
PERSPEKTIF
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
(PEMBELAJARAN MK KBK)

PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), menurut Sadili Samsudin (2005:22),adalah:”Suatu kegiatan
pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi
manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis”
Veitzal Rivai (2005:5) mendefinisikan MSDM sebagai “Rangkaian Strategis, proses dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu SDM nya”.

Menurut Henry Simamora (2006:5), MSDM, adalah: ”Desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi
karyawan,dan hubungan ketenagakerjaan yang baik”.

TUJUAN DAN AKTIVITAS 
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sadili Samsudin (2005:30), adalah
memperbaiki kontribusi produktif tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara
yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial
.
Empat tujuan MSDM adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Sosial
    Agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan
    Tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
2. Tujuan Organisasional
    Sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya
3. Tujuan Fungsional
    Mempertahankan kontribusi departemen MSDM pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
4. Tujuan Individual
    Tujuan pribadi dari tiap anggota orgnisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya
    dalam organisasi.
B. Aktivitas MSDM
Menurut Sadili Samsudin (2005:33) adalah “Kegiatan untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga
kerja yang efektif dan berkualitas bagi organisasi atau perusahaan”


Aktivitas MSDM meliputi:
1. Perencanaan SDM
    Fokus pada cara organisasi atau perusahaan bergerak dan kondisi SDM yang ada saat ini menuju kondisi     SDM yang dikehendaki.
2. Rekrutmen dan Seleksi
    Rekrutmen merupakan aktivitas yang dirancang untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi          
    persyaratan yang ditetapkan perusahaan.
    Seleksi merupakan aktivitas menyaring pelamar melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang  
    pelamar.
3. Pelatihan dan Pengembangan
    Merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
    ketrampilan, sikap dan kinerja SDM.
4. Penilaian Prestasi Kerja
    Penilaian Prestasi Kerja akan memberikan informasi yang akurat dari prestasi kerja karyawan yang akan
    memungkinkan dilaksanakannya perencanaan karir bagi mereka.
5. Kompensasi
    Pada umunya, istilah kompensasi dipakai dalam pengertian proses pengadministrasian gaji dan upah.
    Suatu kompensasi dapat meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja atau memotivasi karyawan.
6. Pemeliharaan Keselamatan Tenaga Kerja
    Program Keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan kerja dan meningkatkan
    kesehatan tenaga kerja.
7. Hubungan Kerja
    Organisasi atau perusahaan bisnis tentu saja tidak semata-mata ingin memenuhi atau mencapai tujuan
    dengan mengorbankan kepentingan karyawan sebab manusia sebenarnya merupakan penentu dari
    keberhasilan suatu organisasi.

PERTEMUAN 2
ANALISIS PEKERJAAN,
DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI
PEKERJAAN


PENGERTIAN ANALISIS PEKERJAAN
Menurut Henry Simamora (2006:80) Analisis pekerjaan adalah ”Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas
aktivitas kerja utama di dalam sebuah posisi serta kualifikasi (Keahlian, pengetahuan, kemampuan, serta
sifat individualnya) yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas ini”.

Sedangkan menurut Veitzal Rivai (2005:109) analisis pekerjaan adalah “Menempatkan orang yang tepat pada suatu pekerjaan tertentu, sesuai dengan kemampuan keahlian dan pengalaman dalam melakukan suatu
pekerjaan”.

Menurut Veitzal Rivai (2005:110) Tujuan Analisis
Pekerjaan:
1.  Evaluasi peran lingkungan terhadap pekerjaan individu. Bagaimana analisis pekerjaan dapat memberikan
     informasi tentang lingkungan yang dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan dalam suatu pekerjaan.
2.  Kaji kembali kemungkinan ada persyaratan pekerjaan yang usang. Peremajaan ketentuan yang berlaku          untuk mendukung pencapaian sasaran perusahaan.
3. Ciptakan peraturan yang dapat menguntungkan semua pihak. Setiap orang pada dasarnya punya hak
    mendapatkan pekerjaan dan kompensasi yang layak
4. Rancang kebutuhan SDM masa depan. Melalui analisis pekerjaan dapat diperoleh gambaran tentang  
    kemampuan SDM saat ini serta antisipasi kecenderungan perubahan di masa depan
5. Sesuaikan Jumlah Pelamar dan Pekerjaan yang tersedia. Kaji jumlah lamaran yang masuk dengan
    lowongan yang tersedia, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara kebutuhan dengan lamaran yang
    tersedia.
6. Rancang Pendidikan dan Pelatihan untuk karyawan baru maupun karyawan yang sudah berpengalaman.
    Bagi karyawan baru pendidikan dan pelatihan dapat memberi bekal pengetahuan yang dapat diaplikasikan     kedunia kerja, sedangkan untuk karyawan yang berpengalaman dapat meningkatkan kemampuan untuk
    melaksanakan pekerjaan saat ini maupun di masa yang akan datang.
7. Rancang Rencana Pengembangan Potensi Karyawan. Supaya potensi karyawan dimanfaatkan secara
    optimal.
 8. Tentukan Kinerja/Prestasi yang realistis. Menetapkan Standar kinerja sebagai tolok ukur dalam
     penilaian prestasi kerjanya
9.  Penempatan Karyawan Sesuai dengan Minatnya. Penempatan karyawan yang sesuai minatnya akan
     meningkatkan etos dan motivasi kerjanya sehingga pekerjaan itu dapat dinikmati
10. Penempatan Karyawan Harus Sesuai dengan Keahliannya. Penempatan karyawan yang sesuai dengan           keahlian akan meningkatkan gairah kerja, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan
11.Berikan Kompensasi yang Wajar. Rumuskan pemberian kompensasi yang adil baik bagi kedua pihak.


METODE MENGUMPULKAN INFORMASI ANALISIS
PEKERJAAN

Ada beberapa metode pengumpulan data untuk analisis pekerjaan:
1. Wawancara. Proses interaksi antara dua atau lebih orang dalam sebuah proses komunikasi.
    Ada tiga jenis wawancara yang digunakan:
    a. Wawancara Individual dengan setiap karyawan
    b. Wawancara kelompok dengan sekelompok karyawan yang memiliki pekerjaan yang sama
    c. Wawancara dengan satu atau banyak penyelia yang mengetahui pekerjaan tersebut
    Pewawancara dapat menggali informasi yang lebih lanjut dengan pedoman khusus yang disediakan untuk       itu (Wawancara terstruktur), dapat juga menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain (Wawancara tidak           berstruktur).
2. Kuesioner. Daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis mengenai informasi yang dibutuhkan tentang       jenis tugas, rincian tugas, tanggung jawab, karakteristik petugas yang dibutuhkan, kondisi kerja, ciri    
    kesehatan dan keselamatan kerja, standar unjuk kerja dan lain-lain.
3. Observasi Melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk melihat kegiatan-kegiatan yang
    akan dilakukan.
4. Catatan laporan Partisipan. Menanyakan kepada pekerja mengenai “Catatan Laporan” tentang yang
    mereka lakukan selama melakukan aktivitas. Catatan Laporan, adalah Catatan harian yang dibuat
   oleh pekerja untuk setiap aktivitas di mana mereka terlibat disertai waktu yang dibutuhkan utnuk setiap
   aktivitas.

MENULISKAN DESKRIPSI PEKERJAAN

Menurut Henry Simamora (2006:109) Deskripsi pekerjaan adalah:”Dokumen yang menyediakan informasi
mengenai kewaiban, tugas, dan tanggung jawab pekerjaan”.

Veitzal Rivai (2005:125) mendefinisikan Deskripsi pekerjaan sebagai “Keseluruhan kajian ringkas informasi
pekerjaan dan syarat-syarat pelaksanaannya sebagai hasil dari analisis, yang biasanya berisi tugas pokok dan
uraian tersebut”.

Manfaat Deskripsi Pekerjaan
1. Ringkasan Pekerjaan dan tugas-tugas (Job Summary and Duties)
2. Situasi dan kondisi kerja (Working Condition)
3. Persetujuan (Approvals).

A. Elemen Deskripsi Pekerjaan
Menurut Henry Simamora (2006:110), terdiri dari:
1. Identifikasi Pekerjaan. Biasanya berisi informasi seperti berikut:
a. Nama Jabatan
    Menunjukan bidang aktivitas khusus pekerjaan
b. Status Jabatan
    Menentukan statusnya tetap,kontrak atau projek
c. Kode Jabatan
    Perujukan yang cepat dan mudah atas semua jabatan
d. Tanggal
    Tanggal pembuatan deskripsi pekerjaan
e. Disusun oleh
   Nama orang yang menyusun deskripsi pekerjaan
f. Disetujui oleh
   Tanda Tangan dan nama jabatan orang yang menyetujui
g. Departemen/Bagian dan Divisi/Pabrik
    Menunjukkan lokasi pekerjaan
h. Nama Jabatan Penyelia
    Harus dibuat untuk membantu menentukan pekerjaan dan tingkat kepentingannya
i. Kisaran Gaji
   Gaji khusus atau kisaran gaji jabatan bersangkutan
2. Ringkasan Pekerjaan
    Adalah Rangkuman umum perihal tanggungjawab utama dan komponen yang membedakan pekerjaan itu
    dengan pekerjaan lain. Ringkasan pekerjaan memberitahukan apa pekerjaan tersebut, bagaimana
    pelaksanaannya dan mengapa.
3. Kewajiban dan Tanggung Jawab
    Mengelompokkan tugas pekerjaan dan mendaftarnya secara terpisah.

SPESIFIKASI PEKERJAAN

Henry Simamora (2006:114), mendefinisikan Spesifikasi Pekerjaan sebagai “Sebuah daftar pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan karakteristik lainnya yang harus dipenuhi oleh individu untuk melaksanakan sebuah pekerjaan.
Perbedaan antara Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan, adalah: Deskripsi pekerjaan, menetapkan apa pekerjaan tersebut; merupakan profil pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan, tuntutan pekerjaan atas para karyawan yang melakukannya dan persyaratan keahlian
manusia; merupakan profil manusia yang dibutuhkan orang yang menunaikan pekerjaan tsb.

Informasi yang tertera dalam spesifikasi pekerjaan, adalah:
1.Identifikasi Jabatan,terdiri dari:
   a. Nama Jabatan
   b. Departemen
   c. Lokasi
   d. Pengawas
   e. Kode jabatan
   f. Tanggal
   g. Disetujui oleh
   h. Ditulis oleh
2. Faktor Keahlian, terdiri dari:
    a. Pendidikan
    b. Pengalaman
    c. Komunikasi
3. Faktor Daya,terdiri dari:
    a. Tuntutan fisik
    b. Tuntutan Mental
4. Kondisi Kerja.

PERTEMUAN 3
REKRUTMEN DAN SELEKSI
SDM

PENGERTIAN REKRUTMEN DAN SELEKSI

Menurut Henry Simamora (2006:170) Rekrutmen Adalah ”Serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat
Pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

Veithzal Rivai (2005:158) mendefinisikan rekrutmen Sebagai ”Proses menentukan dan menarik pelamar yang
mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan” Sadili Samsudin (2006:81),mendefinisikan rekrutmen
sebagai “ Proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi.

Henri Simamora (2006:170) dan veithzal Rivai (2005:158) sependapat bahwa Proses Rekrutmen dimulai
pada saat calon mulai dicari dan berakhir tatkala lamaran mereka diserahkan.
Seleksi, menurut Henry Simamora (2006:202), adalah ”Proses pemilihan dari sekelompok pelamar, Orang atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini yang dilakukan oleh perusahaan”.

Veithzal Rivai (2005:170) mendefinisikan Seleksi sebagai “Sarana yang digunakan dalam memutuskan
pelamar mana yang akan diterima” Henry Simamora (2006:202), Veithzal Rivai (2005:170)
dan Sadili Samsudin (2006:95), berpendapat: Proses Seleksi dimulai ketika pelamar melamar pekerjaan di
perusahaan dan berakhir tatkala perusahaan mengambil keputusan pengangkatan. Proses Seleksi dimulai sesudah proses penarikan (rekrutmen) berlangsung.

A. PROSEDUR REKRUTMEN DAN SELEKSI

Menurut Sahala P.Sinurat (2008:24) prosedur Rekrutmen dan Seleksi, terdiri dari:
A. Permintaan Pengguna
Rekrutmen biasanya dimulai dengan adanya permintaan dari unit-unit.Permintaan ini dituangkan dalam “Formulir Permintaan”. Formulir permintaan berisi nama jabatan, departemen,tanggal kapan karyawan mulai
bekerja dan berbagai informasi lainnya.

Tahapan permintaan Pengguna terbagi atas empat
Bagian, yaitu:
1. Penentuan Sasaran Rekrutmen dan Seleksi
    Pernyataan sasaran diharapkan memenuhi kaidah:
a. Specifik (Spesifik)
    Posisi yang hendak diisi harus spesifik jabatannya, misalnya: Memilih tiga orang Kepala Kantor Cabang.
b. Measurable (terukur)
    Hasil akhir harus memuat jumlah yang akan direkrut
c. Attainable (Dapat dicapai)
    Calon akan dapat diperoleh
d. Realistic (Realistis)
    Harus realistis antara harapan terhadap calon yang akan direkrut, jumlah calon yang mau direkrut dan
    batas waktu perekrutan.
e. Time Bound (Mempertimbangkan Waktu)
   Setiap kegiatan rekrutmen dan seleksi harus ada batas waktu berakhir atau kapan calon karyawan
   ditetapkan diterima Contoh Penulisan sasaran dalam program rekrutmen dan Seleksi:
• Memilih seorang sekretaris Direktur Utama sebelum 31 Desember2008
• Menentukan seorang supervisor penjualan sebelum 31 Maret 2007

2. Penentuan Kualifikasi Syarat Mutlak dan Syarat Ingin
Kualifikasi jabatan, adalah “Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon untuk dapat menduduki
posisi yang hendak diisi. Disebut juga profil pekerjaan, yaitu persyaratan minimum yang harus dimiliki calon.
Ada dua persyaratan, yaitu:
a. Persyaratan Mutlak (Must)
Adalah persyaratan yang harus dimiliki oleh calon untuk bisa dimajukan ke tahap berikutnya. Sebagai
alat penyaring, maka persyaratan mutlak sebaiknya:
1) Terukur
Ada kuantitas yang menjadi ukuran sehingga setiap orang yang terlibat memiliki persamaan
dalam menyaring contoh terukur, pada rekrutmen koordinator salesman, ada persyaratan mutlak,
“pernah menjadi salesman sekurang-kurangnya 2 tahun”.
2) Dapat dibedakan
Meskipun syarat sulit diukur,tetapi dapat dibedakan. Contoh: Syarat pelamar SarjanaEkonomi Akuntansi, maka syarat mutlaknya mampu menunjukkan ijazah sarjana ekonomi akuntansi.
b. Persyaratan Ingin (Want)
Persyaratan yang diinginkan oleh perusahaan Persyaratan Ingin sebaiknya ditulis dalam bentuk
harapan. Sebagai contoh,bila perusahaan ingin merekrut seorang manajer proyek, persyaratan Ingin, misalnya memiliki kemampuan memimpin, atau memiliki kemampuan membangun tim kerja yang baik
3. Penyusunan Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan memuat kegiatan apa saja yang akan dimulai dan kapan harus selesai, siapa yang
bertanggung jawab, dan berapa besarnya sumber daya yang akan digunakan
4. Penentuan Alat tes
Menentukan alat-alat tes yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi tentang calon.

Contoh Syarat Mutlak dan Syarat Ingin
Sasaran: Memastikan terpilihnya seorang Manajer SDM sebelum tanggal 1 April 2007
Syarat Mutlak:
1. Harus Sarjana Hukum
2. Pengalaman sebagai Manajer SDM minimal 5 tahun
3. Pernah, paling tidk satu kali, memimpin tim negosiasi mewakili perusahaan dengan pihak ketiga
Syarat Ingin:
1. Memiliki kemampuan perubahan
2. Memiliki Kemampuan berbahasa Inggris
3. Memiliki Keahlian bidang sumber daya manusia
4. Memiliki pemahaman mendalam tentang manajemen
5. Memiliki kemampuan mengembngkan anak buah

B. Pemasangan Iklan
Langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen adalah menentukan apakah karyawan yang sesuai dengan
kualifikasi tersedia dalam perusahaan atau harus dicari dari luar perusahaan.
Bagi perusahaan yang memiliki pengembangan sumber daya manusia yang baik, 80% merupakan
promosi dari dalam dan sisanya 20% merupakan karyawan dari luar Beberapa hal yang perlu dipikirkan Terkait dengan Iklan:
1. Penggunaan Kata-kata
Sangat penting untuk berpikir efisien. Untuk itu, cukup dicantumkan syarat mutlak saja.
2. Pemilihan Media
Tergantung pada jabatan yang ditawarkan. Bila ingin mendapatkan pelamar dari seluruh kota besar di
Indonesia, maka yang paling cocok adalah Surat Kabar harian yang beredar di kota-kota besar. Tetapi jika
jabatan yang ditawarkan tidak cukup strategis cukup harian lokal.
3. Waktu Iklan
Hari yang cocok untuk pemasangan iklan lowongan pekerjaan untuk surat kabar adalah hari Sabtu dan
Minggu.
DRAFT IKLAN:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perminyakan
Membutuhkan seorang Manajer SDM
Syarat mutlak:
• Harus Sarjana Hukum
• Pengalaman sebagai Manajer SDM minimum 5 tahun
• Paling tidak pernah satu kali memimpin tim negosiasi mewakili perusahaan dalam suatu kegiatan dengan pihak ketiga. Kami berikan paket remunerasi, tantangan, dan karir menarik bagi Anda.

C. Seleksi Administrasi
Lamaran yang memenuhi Syarat Mutlak dipilah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok-1: Calon-calon
yang akan dipanggil ke tahap berikutnya, Kelompok-2 kelompok cadangan, yang akan dipanggil berikutnya
bila seluruh calon di kelompok-1 kurang sesuai atau ditolak. Sebaiknya ditetapkan jumlah calon untuk tiap tahapan rekrutmen dan seleksi.Setelah ditetapkan kelompok,selanjutnya perlu dilakukan penelitian terhadap para pelamar melalui surat lamaran dan Daftar Riwayat Hidup. Didalam meneliti Daftar Riwayat Hidup ada tiga bidang yang perlu mendapat perhatian:
1. Pengalaman Kerja Spesifik
2. Kemajuan Pada Setiap Jabatan
3. Kestabilan pekerjaan

D. Tes
Untuk level yang lebih rendah, karena jumlah calon pelamar banyak maka pada umumnya perlu dilakukan
tes, seperti matematika bahasa inggris dan tes-tes sederhana lainnya. Untuk level yang tinggi, seperti Supervisor atau Manajer, tes sederhana tidak perlu dilakukan. Yang dilakukan adalah melakukan Assessment. Sebagai contoh calon diberi satu dokumen yang berisi informasi dan instruksiinstruksi
yang harus dilakukan oleh calon.

E. Wawancara
Merupakan metode sistematis untuk mendapatkan informasi tentang calon pada bidang yang kritis untuk
sukses.

F. Pengecekan Kesehatan
Tujuannya memastikan bahwa calon memiliki fisik yang bagus dan sehat untuk melakukan tugas-tugasnya kelak.

G. Pengecakan Referensi
Merupakan kesempatan yang paling baik untuk mengecek hasil wawancara.
Sumber-sumber yang dapat dipakai :
1. Atasan saat ini
2. Atasan sebelumnya
3. Kolega
4. Anak buah
5.Pelanggan

I. Penawaran Menjadi Karyawan
Hal-hal yang harus diperjelas:
1. Gaji dan tunjangan
    Nyatakan besarnya gaji dan tunjangan sehingga tidak ada salah pengertian.
2. Syarat Penawaran
    Misalnya menyerahkan Ijasah asli jika diterima
3. Persyaratan Relokasi
    Bila posisi yang ditawarkan memuat relokasi segera,perusahaan dan calon haruslah setuju kapan  
    perpindahan dilakukan.
4. Perjalanan Dinas
    Jumlah Perjalanan dinas jika ada
5. Tanggal Mulai Kerja
    Tanggal mulai bekerja harus dinyatakan spesifik
6. Tenggang waktu Penerimaan penawaran
    Perlu diberi tenggang waktu untuk mendapatkan kepastian jawaban dari calon
7. Persyaratan Kerja Khusus
    Aspek pekerjaan yang berdampak pada bekerja diluar jam kerja harus didiskusikan pada saat penawaran
    pekerjaan.

PERTEMUAN 4
PELATIHAN

PENGERTIAN PELATIHAN
Menurut Veithzal Rivai (2005:226) pelatihan, adalah “Proses secara sistematika mengubah tingkah pelaku
pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.

Pelatihan menurut Henry Simamora (2006:273) adalah “Proses pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian,konsep, peraturan, sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Menurut Henry Simamora (2006:276) Tujuan
Pelatihan, adalah:
1. Memperbaiki Kinerja
    Karyawan yang tidak bekerja dengan memuaskan karena kekurangan keahlian merupakan calon utama
    peserta pelatihan.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui pelatihan karyawan       dapat mengaplikasikan teknologi baru secara efektif.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan Karyawan baru
    acapkali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan menjadi karyawan yang kompeten
4. Membantu memecahkan masalah operasional. Pelatihan dapat membantu kalangan karyawan
    memecahkan masalah-masalah organisasional dan menuntaskan pekerjaan mereka secara efektif
5. Mempersiapkan Karyawan untuk Promosi
    Pelatihan adalah unsur kunci dalam sistem pengembangan karir. Pelatihan memberdayakan karyawan
    untuk menguasai keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan berikutnya di jenjang atas organisasi.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organsasi
Pelatihan dapat memberikan kesan yang menyenangkan bagi karyawan baru.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Pelatihan dapat meningkatkan pertumbuhan pribadi
bagi semua karyawan.
Dasar Penyelenggaraan Pelatihan
Menurut Oemar Hamalik (2007:75) terdiri dari:
1. Rencana Harian
Disusun dalam bentuk tabelaris yang meliputi aspekaspek sebagai berikut:
a. Hari dan tanggal yang telah ditetapkan
b. Tujuan Pembelajaran yang hendak dicapai
c. Topik/sub topik yang dibahas
d. Materi yang dikaji pada hari tersebut
e. Strategi pembelajaran yang akan diterapkan
f. Alat Bantu/media pembelajaran yang akan digunakan
g. Teknik dan prosedur evaluasi yang akan dilksanakan
h. Hal-hal lain yang dianggap perlu sehubungan dengan pelaksanaan pelatihan selama satu hari
    Rencana harian ini berdaya guna untuk menjembatani dalam rangka penyusunan “Rencana Unit Pelajaran”
    (unit lesson).
2. Perencanaan Unit Pelajaran
Isinya terdiri dari:
Topik/subtopik :…………………………………………….
Kelas/siswa :…………………………………………….
Waktu :……………………………………………..
a. Penjelasan
Uraian secara singkat tujuan yang hendak dicapai dan pendekatan yang akan dilakukan
b. Tujuan Unit
Meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang hendak dicapai c. Tujuan Instruksional (pembelajaran) khusus.
Persyaratan tingkah laku secara spesifik yang hendak dicapai.
d. Materi Pelajaran
Bahan pelajaran yang rinci dan sesuai tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan
e. Pokok-pokok Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan pendahuluan, terdiri dari:
a) Orientasi/pendekatan
b) Perencanaa peserta
2) Kegiatan inti, yang terdiri dari:
a) Mencari dan mengumpulkan informasi
b) Menggunakan informasi
3) Kegiatan kulminasi yang meliputi: Laporan kelompok, penugasan, ujian dsb
f. Alat Bantu dan sumber
1) Alat Peraga
Merumuskan alat peraga dan perlengkapan yang diperlukan
2) Sumber bacaan
Daftar bacaan bagi peserta dan pelatih,pilih yang relevan dan tersedia
3) Narasumber
Ketentuan siapa yang menjadi narasumber
f. Prosedur Evaluasi
1). Tujuan
Merumuskan secara spesifik tujuan yang hendak dicapai oleh penilaian ini.
2) Bentuk
Bentuk penilaian yang hendak dilakukan, yakni bentuk tertulis atau bentuk lisan
3) Alat Penilaian
Menyebutkan alat yang digunakan, mislanya tes, daftar centang, skala, kuesioner.
4) Waktu dan Tempat
Dijelaskan secara singkat di mana dan kapan penilaian akan dilakukan

3. Perencanaan Satuan Pembelajaran (Lesson Plan) Adalah suatu urutan instruksional yang dikembangkan
secara khusus yang umumnya disajikan dalam satu kali pertemuan kelas. Rencana ini dibutuhkan bagi pelatih
sebagai alat dan acuan dalam melaksanakan pelatihan.
Rencana ini disusun dalam bentuk unit terpadu, yang terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan tertentu yang hendak dicapai selama periode pertemuan kelas
b. Materiil (Bahan Pelajaran)
Bahan-bahan pelajaran yang akan digunakan dalampelatihan
c. Motivasi
Deskripsi tentang cara-cara menggugah minat peserta, cara membuatnya aktif selama pelatihan
d. Prosedur
Langkah-langkah kegiatan pelatih dan peserta dalam proses pelatihan
e. Prakiraan Waktu
Banyaknya waktu yang dijadwalkan pada setiap tahap
f. Evaluasi
Kerangka pertanyaan dan topik-topik untuk menilai kekuatan dan kelemahan pelajaran.
g. Kerja Mandiri dan Tindak Lanjut
Tugas-tugas sebagai tindak lanjut pembelajaran, misalnya:melakukan kunjungan,pekerjaan rumah
yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran.


PERTEMUAN 5
KINERJA DAN PENILAIAN KINERJA


PENGERTIAN KINERJA (PRESTASI KERJA) DAN EVALUASI ( PENILAIAN) KINERJA
Istilah Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance (Prestasi Kerja atau Prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang)
Veithzal Rivai (2005:309) mendefinisikan Kinerja sebagai “Hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya”
Kinerja oleh Wirawan (2009:5) didefinisikan sebagai “Keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu”

Sedangkan Evaluasi Kinerja oleh Wirawan (2009:9)
Didefinisikan sebagai “Proses penilai-pejabat yang melakukan penilaian (appraiser) mengumpulkan informasi mengenai kinerja ternilai-pegawai yang dinilai (appraise) yang didokumentasikan secara formal untuk menilai kinerja ternilai dengan membandingkannya dengan standar kinerjanya secara periodik untuk membantu
pengambilan keputusan manajemen SDM”.

Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja bertujuan untuk:
1. Mengetahui Pengembangan, yang meliputi:
a. Identifikasi kebutuhan pelatihan
b. Umpan balik kinerja
c. Menentukan transfer dan penugasan
d. Identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan
2. Pengambilan Keputusan Administratif
a. Keputusan untuk menentukan gaji, promosi,
mempertahankan atau memberhentikan karyawan
b. Pengakuan kinerja karyawan
c. Pemutusan hubungan kerja
d. Mengidentifikasi yang buruk
3. Keperluan Perusahaan
a. Perencanaan SDM, menentukan kebutuhan Pelatihan
b. Evaluasi pencapaian tujuan perusahaan
c. Informasi untuk identifikasi tujuan
d. Evaluasi terhadap sistem SDM
e. Penguatan terhadap kebutuhan pengembangan perusahaan
4. Dokumentasi
a. Kriteria untuk validasi penelitian
b. Dokumentasi keputusan-keputusan tentang SDM
c. Membantu untuk memenuhi persyaratan hukum.

KRITERIA PENYELIA (PENLAI)
Yang dapat berfungsi sebagai penilai dalam penilaian kinerja, ialah:
1. Atasan (Langsung atau tidak langsung)
2. Bawahan langsung (jika karyawan yang dinilai mempunyai bawahan langsung)

PENILAIAN HAMBATAN KINERJA 
Proses melakukan penilaian Kinerja terdapat beberapa hambatan, yaitu:
1. Kesalahan Penilai beberapa kecenderungan yang ada:
a. Hallo Effect
Pendapat pribadi penilai mempengaruhi penilaian kinerja
b. The Error of Central Tendency
Penilai tidak senang memberikan penilaian jelek atau baik kepada karyawan melainkan nilai rata-rata.
c. The Leniency and Strictness Biases
Penilai terlalu lunak atau atau terlalu keras.
d. Personal Prejudice
Penilaian dipengaruhi prasangka tidak baik, misalnya suku atau jenis kelamin dari kelompok mana karyawan berasal.
e. The RecencyEffect
Penilaian didasarkan perilaku kerja yang terakhir.
2. Ketidaksiapan Penilai
Penilai mungkin tidak disiapkan untuk melakukan penilaian. Ini dapat mengakibatkan:
a. Penilai kurang percaya diri
b. Keterbatasan pengetahuan mengenai pekerjaan
c. Kurang waktu untuk melakukan penilaian.
3. Ketidakefektifan Praktek dan Kebijakan Organisasi

Dalam hal ini adalah:
a. Tidak adanya reward penilai
Dengan tidak adanya ganjaran baik yang bersifat positif maupun negatif, para penilai melakukan secukupnya berdasarkan sisa waktu yang dimilikinya.
b. Norms Supportting Leniency
Adanya kebiasaan yang menyatakan bahwa Kinerja bawahan yang jelek berarti atasan lemah dalam membina bawahan, menyebabkan atasan cenderung memberi nilai yang baik kepada bawahannya.
c. Lack of aapropriate accountability
Munculnya ketidak pedulian atasan terhadap penilaian kinerja bawahan akibat kebijakan yang tidak mendukung.
4. Formulir Penilaian yang Tidak Baik
Metode-metode penilaian biasanya menggunakan formulir penilaian, dan sering kali formulir tersebut:
a. Tidak jelas
b. Tidak mencakup aspek utama dari unjuk kerja
c. Kompleks atau rumit
5. Cara Mengatasi Hambatan
a. Memberikan latihan kepada penilai
b. Melibatkan penilai dalam penentuan formulir penilaian
c. Mengingatkan kepada Manajer, arti pentingnya penilaian kinerja
d. Memberikan Penghargaan kepada manajer penilai
e. Memilih Penilai yang tepat

INSTRUMEN EVALUASI KINERJA
A.Isi Instrumen
Isi instrumen evaluasi kinerja pada prinspinya berisi butir-butir:
1. Nama organisasi
2. Identifikasi karyawan:nama karyawan,unit kerja, jabatan, pangkat
3. Identifikasi penilai: nama penilai, jabatan, unit kerja
4. Masa Periode Penilaian
5. Butir-butir Indikator Kinerja
6. Deskriptor Level Kinerja
7. Catatan penilai
8. Tanggapan ternilai atas penilaian
9. Tanda tangan penilai dan ternilai
B. Skala Penilaian
Evaluasi kinerja merupakan proses pengukuran,yaitu mengukur kinerja karyawan. Pengukuran penetapan angka atau kata-kata pada butir-butir, keadaan, kejadian, atau kinerja untuk menunjukkan adanya perbedaan. Untuk itu skala, untuk melukiskan perbedaan tersebut digunakan. Pengukuran terdiri atas empat skala, yaitu:
1. Skala Nominal
Nominal berarti memberi nama, sehingga skala nominal tidak mengukur, sekedar memberi nama suatu benda, kejadian,atau sifat sesuatu. Dalam evaluasi kinerja, skala nominal hanya digunakan untuk
identifikasi pegawai. Misalnya, dalam melukiskan identifikasi karyawan digunakan nomor induk, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan posisi atau jabatan. Angka khusus harus digunakan untuk menunjukkan
perbedaan di antara kategori. Angka-angka tersebut tidak dapat dioperasikan dalam matematika. Misalnya
Untuk membedakan jenis kelamin,laki-laki diberi angka 1 dan perempuan diberi angka 2, Kedua angka tersebut sekedar tanda yang membedakan jenis kelamin.
2. Skala Ordinal
Menempatkan data dalam urutan ranking dari yang tertinggi sampai terendah. Misalnya, jika seorang
manajer diminta untuk mengemukakan urutan tingkat disiplin pegawai bawahannya, nomor 1 menunjukkan
pegawai paling rajin, nomor 2 runner up, dstnya.
3. Skala Interval
Menunjukkan jarak atau nilai spesifik dalam urutan angka pasangannya. Dalam evaluasi kinerja, skala ini
digunakan dalam Deskriptor Level Kinerja (DLK)
4.Skala rasio
Dalam evaluasi kinerja, skala ini digunakan untuk menentukan standar kinerja pegawai. Skala rasio
digunakan untuk menentukan stadar produktivitas yang dapat dihitung, misalnya jumlah penjualan, jumlah unit
produksi yang diproduksi, atau kecepatan merespon permintaan pelanggan.

DESRIPTOR LEVEL KINERJA (DLK)
Menurut Wirawan (2009:77) DLK, adalah ”Skala bobot yang melukiskan tingkatan kinerja untuk setiap indikator kinerja karyawan. DLK dapat terdiri atas hal-hal berikut:
1. Angka
Angka dapat dari 10-100 atau 1-10. Misalnya, DLK Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3) menggunakan skala 10-100. Pemberian angka dapatjuga dalam bentuk skala persentase. Misalnya sistem Penilaian Pegawai Asuransi Kesehatan Indonesia(persero) menggunakan skala penilaian pencapaian
kerja dan Gol: 45%-59%, 60%-74%, 75%-90%, 91%-100% dan 106%-120%.
2. Kata Sifat
DLK dapat menggunakan kata sifat, seperti sangat buruk, buruk, sedang, baik dan sangat baik. Misalnya
Bank Indonesia menggunakan kata-kata sifat: Jauh di bawah harapan, di bawah harapan, sesuai harapan,
diatas harapan, dan jauh di atas harapan.
3. Kombinasi angka dan kata sifat Pemberian skala yang paling banyak digunakan adalah kombinasi antara angka dan kata sifat.

METODE PENILAIAN KINERJA
Keseluruhan metode secara garis besar dikelompokkan dalam dua kategori:
1. Penilaian yang berorientasi pada masa lalu Penilaian Kinerja yang dilakukan pada masa lalu
sebelum penilain dilakukan. Beberapa metode ini terdiri dari:
a. Rating Scale
Penilaian yang didasarkan pada suatu skala, dari amat baik, baik, sedang, cukup dan kurang,
pada standar kerja seperti inisiatif, tanggung jawab, hasil kerja secara umum, dan lain-lain. Di
mana masing-masing skala tersebut diberi bobot misalnya 5,4,3,2,1.
contoh Rating scale:
1 = Kinerja tidak memadai
2 = Kinerja tidak mencapai sasaran dibeberapa bidang kunci
3 = Kinerja mencapai semua sasaran
4 = Kinerja mencapai semua sasaran
5 = Benar-benar kinerja yang luar biasa
b. Checklist
Standar unjuk kerja sudah dideskripsikan terlebih dahulu, kemudian penilai memeriksa apakah
karyawan sudah memenuhi atau melakukannya.
Standar-standar Kinerja misalnya Karyawan hadir dan pulang tepat waktu, bersedia bila diminta lembur, patuh pada atasan, dan lain-lain.
c. Critical Incident Technique
Penilaian yang didasarkan pada perilaku khusus yangdilakukan ditempat kerja, baik perilaku yang positif
maupun yang negatif.
d. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Penilaian yang dilakukan dengan menspesifikasi Kinerja dalam dimensi-dimensi tertentu, misalnya Dosen
diperguruan tinggi, memberikan pengajaran, melakukan penelitian, memberi bimbingan kepada mahasiswa, dan membuat soal.
e. Observasi dan Tes Unjuk Kerja
Penilaian yang dilakukan melalui tes lapangan.
f. Metode Perbandingan kelompok
Membandingkan seorang karyawan dengan rekan kerjanya, yang dilakukan oleh atasan dengan beberapa
teknik, seperti:
1) Ranking Method (Pemeringkatan)
Keseluruhan karyawan dalam satu kelompok diurutkan mulai yang terbaik hingga yang terburuk.
Misalnya empat karyawan diurutkan 1. Tito, 2.Vito, 3.Cayadi, 4.Raditya
2) Forced Distribution (Pengelompokan pada klasifikasi
yang sudah ditentukan)
Membuat distribusi atau klasifikasi, misalnya: a. 12,5% terbaik, b. 25% baik, c. 50% cukup
3) Point allocation Method (Pemberian angka atau poin)
Semua karyawan yang dinilai diberi poin atau nilai yang diurutkan dari yang terbesar hingga
yang terkecil, misalnya dari angka 0 sampai 100: a. Tito 80, b. Vito 76, c. Cayadi 70, d. Raditya 60
4) Paired Comparison (Perbandingan dengan karyawan lain)
Setiap karyawan dibandingkan dengan karyawan  lain untuk menentukan siapa yang terbaik.
2. Penilaian Yang Berorientasi Pada Masa Depan
Penilaian akan potensi seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang.
Metode Penilaian ini terdiri dari:
a. Penilaian Diri Sendiri
Penilaian karyawan untuk diri sendiri dengan harapan karyawan tersebut dapat mengidentifikasi aspek-aspek
perilaku kerja yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang.
Proses dimulai dengan penyelia yang memberitahukan kepada karyawan tentang tujuan perusahaan; kemudian karyawan mendapatkan lembar kerja di mana mereka mencatat mengenai pekerjaan tersebut. Sekitar 15 menit
sebelum penilaian kinerja dilaksanakan, karyawan melengkapi lembar kerja dengan mengisi butir yang
berhubungan dengan pekerjaannya, tingkat kesulitannya, dan usulan penyempurnaan
b. Management By Objective (MBO)
Sebuah program Manajemen yang melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan untuk
menetukan sasaran yang akan dicapainya.
c. Penilaian secara Psikologis
Proses penilaian yang dilakukan oleh para ahli psikologi untuk mengetahui potensi yangberkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti kemampuan intelektual, Motivasi dan lain-lain.
b. Management By Objective (MBO)
Sebuah program Manajemen yang melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan untuk
menetukan sasaran yang akan dicapainya.
c. Penilaian secara Psikologis
Proses penilaian yang dilakukan oleh para ahli psikologi untuk mengetahui potensi yangberkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti kemampuan intelektual, Motivasi dan lain-lain
d. Assessment Centre
Serangkaian teknik penilaian dan dilakukan oleh sejumlah penilai untuk mengetahui potensi seseorang
melakukan tanggung jawab yang lebih besar Dasar Dari teknik ini berupa serangkaian latihan
situasional di mana para calon untuk promosi, pelatihan atau program manajerial lain ikut serta selama 2 atau 3 hari untuk diamati dan dinilai. Latihan ini berupa tugas manajemen yang disimulasikan dan meliputi teknik teknik seperti bermain peran (role playing), analisiskasus, dan tes psikologis.
Evaluasi Penilaian
Proses pemberian umpan balik kepada karyawan yang sedang dinilai dalam upaya memberi masukan tentang
aspek-aspek yang harus diperbaiki.
Beberapa pendekatan yang dapat ditempuh:
1. Evaluation Interview
Memberikan umpan balik tentang Kinerja masa lalu danpotensi masa depan.
2. Tell and Sell Approach
Menggambarkan Kinerja karyawan dan meyakinkan karyawan untuk berperilaku lebih baik
3. Tell and Listen Method
Karyawan diberi kesempatan memberikan alasan apa yang telah dilakukan dan membimbing karyawan untuk berperilaku lebih baik.
4. Problem Solving Approach
Mengidentifkasi berbagai problem yang dihadapi karyawan dalam pekerjaannya melalui konseling.



PERTEMUAN 6
MANAJEMEN KOMPENSASI
GAJI DAN UPAH


PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi menurut Veitzal Rivai (2005:357) adalah: “Sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan”

Sedangkan menurut Marihot (2002:244)
Kompensasi adalah “Keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan Pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya”.

TUJUAN MANAJEMEN KOMPENSASI
1. Memperoleh SDM yang berkualitas
     Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada pelamar
2. Mempertahankan Karyawan yang Ada
    Besaran Kompensasi yang tidak kompetitif akan menimbulkan perputaran karyawan yang tinggi.
3. Menjamin Keadilan
    Berupaya agar keadilan internal dan eksternal terwujud.
4. Mengendalikan Biaya
    Membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang
    beralasan.
5. Mengikuti Aturan Hukum
    Mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah.
6. Memfasilitasi Pengertian
    Sistem Manajemen Kompensasi hendaknya mudah dipahami spesialis SDM, Manajer Operasi, dan para
    Karyawan.
7. Meningkatkan Efisiensi Administrasi
Dirancang utnuk dapat dikelola dengan efisien, membuat Sistem Informasi SDM optimal
nen-komponen Kompensasi
1. Gaji
Balas Jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai
seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga diaktakan sebagai bayaran tetap yang diterima seorang dari keanggotaannya dalam sebuah
perusahaan.
2. Upah
Imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Jam Kerja, Jumlah barang yang
dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
Besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung keluaran yang dihasilkan.
3. Insentif
Imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.
4. Kompensasi Tidak Langsung (Fringe Benefit)
Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan
sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya, Asuransi, Uang pensiun, dan lainlain
Langkah Penentuan Gaji dan Upah
Secara umum penentuannya dapat dilakukan dengan langkah-langkah
1. Menganalisis Jabatan/Tugas
Mencari infromasi tentang tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan.
2. Evaluasi Jabatan/Tugas
Mempertimbangkan faktor-faktor, seperti tanggung jawab, keterampilan tingkat usaha dan lingkungan kerja.
Beberapa metode yang dapat dilakukan:
a. Metode Pemeringkatan (Job Ranking)
Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:
1) Mendapatkan Informasi Jabatan
2) Menentukan jabatan yang akan dinilai
3) Menentukan faktor-faktor yang dikompensasi
4) Memeringkatkan jabatan satu dan yang lain
b. Metode Pengelompokan (Job Grading)
Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:
1) Uraian tingkatan berdasarkan faktor-faktor yang dapat dikompensasi
2) Membuat tingkatan
3) Mengelompokan jabatan-jabatan yang ada sesuai dengan tingkatan yang sudah ditentukan
4) Menentukan besarnya gaji
c. Metode Perbandingan Faktor
Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:
1) Memperoleh informasi Jabatan
2) Menentukan faktor-faktor yang dapat dikompensasi
3) Menentukan jabatan kunci
4) Memeringkat jabatan kunci berdasarkan faktor yg dapat dikompensasi
5) Mendistribusikan tarif upah untuk faktor yang dapat dikompensasi
6) Menyajikan dalam sebuah bagan perbandingan
7) Mengevaluasi pekerjaan lain
d. Metode Penentuan Point (Point System).

Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:
1) Menentukan secara rinci faktor-faktor yang dapat dikompensasi
2) Menentukan level faktor-faktor yang dapat dikompensasi
3) Menentukan poin untuk setiap faktor Tantangan dalam penentuan Gaji dan Upah.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat Gaji yang sering diluar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya, seperti:
1. Tingkat Gaji yang Lazim
2. Serikat Buruh
3. Pemerintah
4. Kebijakan dan Strategi Penggajian
5. Faktor Internasional
6. Nilai yang sebanding dan pembayaran yang sama
7. Biaya dan Produktivitas

STRUKTUR UPAH
Perusahaan-perusahaan swasta kebanyakan berlaku apa yang disebut struktur upah. Menurut F.Winarni
(2008:45) Struktur upah adalah “Rangkaian angka (nilai) upah untuk setiap pekerjaan/jabatan atau
kelompok/golongan/kelas jabatan yang disusun secara berurutan dari tingkat yang rendah sampai dengan tingkat yang tertinggi, mengikuti struktur golongan jabatan yangada dalam perusahaan”.

Menurut F. Winarni (2008:45) bentuk-bentuk struktur upah terdiri dari:
1. Struktur Upah Berbentuk Angka Tunggal Lamanya masa kerja seorang pekerja tidak dijadikan
    dasar untu menentukan besarnya kemajuan upah individu pekerja. Prestasi pekerja dihargai dalam
    bentuk ‘insentif’ tunai secara langsung. Sedangkan ‘kemajuan’ upah akan sama besarnya untuk setiap
    pekerja dan biasanya merupakan hasil ‘perundingan’ kesepakatan kerja bersama atau karena diberikan
    ‘kenaikan upah minimum’ oleh perusahaan. Patokan upah bentuk ini biasa digunakan untuk golongan semi
    skilled dan skileed.
2. Struktur Upah Berbentuk Angka Terendah dan Tertinggi Seorang pekerja diberikan kesempatan untuk         bersaing dalam prestasi sehingga seorang pekerja bisa mendapatkan ‘Kemajuan’ Upah yang berbeda  
    dengan seorang pekerja lainnya. Patokan ini biasanya digunakan untuk golongan Manajer dan staf senior.
    Patokan ini digunakan dengan alasan bahwa perusahaan harus menerapkan sistem prestasi kerja
    yang canggih, fair dan objektif yang biasanya didasarkan pada pencapaian sasaran kerja individu.
3. Struktur Upah Berkala
    Skala kemajuan upah seorang pegawai mengikuti lamanya kerja pegawai yang bersangkutan.
    Lamanya masa kerja seorang pegawai dinilai sebagai loyalitas.Di samping itu “kemajuan gaji’ juga harus
    dikaitkan juga dengan prestasi. Tangga kenaikan gaji dibuat Fixed, Sehingga pengaturannya mudah dan
    patokan kenaikan gaji sudah tersedia. Patokan ini KOMPONEN GAJI DAN UPAH Jumlah yang harus       dibayarkan perusahaan atau jumlah yang akan diterimakan kepada pegawai atau karyawan akan terdiri
    dari gaji atau upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang dan  
    uang lembur biasa digunakan untuk golongan pelaksana.

Apabila diambilkan contoh menurut struktur penggajian PNS maka Komponen-komponennya terdiri dari:
1. Gaji Pokok
Jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu
bulan. Jumlah ini merupakan dasar yang dipergunakan untuk menetapkan besarnya tunjangan keluarga dan
pokokpensiun. Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat pangkat dan masa kerja
golongan. Kepada:
a. CPNS gaji pokoknya= 80% dari gaji pokok sesuai masa kerja, golongan dan ruang dalam skala Gaji
Pokok PNS
b. Pegawai gaji pokoknya= 100% dari gaji pokok sesuai masa kerja, golongan dan ruang dalam skala
gaji Pokok PNS
2. Tunjangan Keluarga
Tunjangan ini berikan kepada setiap pegawai yang menikah, terdiri dari:
a. Tunjangan isteri/suami = 10% dari gaji pokok
b. Tunjangan anak = 2% dari gaji pokok (untuk setiap anak maksimal 2 anak
3. Tunjangan Beras (pangan)
Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras setara dengan:
a. 10 kg untuk pegawai yang bersangkutan
b. 10 kg untuk isteri/suami
c. 10 kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak
4. Tunjangan Struktural
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan struktural tertentu. Nilai nominal
tunjangan ini penetapannya didasarkan atas faktor kepantasan dan tersedianya anggaran. Jumlahnya
bervariasi tergantung dari jabatan seseorang dalam struktur organisasi maupun eselon yang diembannya
oleh seorang pegawai (eselon IA, IB,IIA, IIB, IIIA, IIIC, IVA, IVB, VA,VB)
5. Tunjangan Fungsional
Tunjangan ini bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang bersangkutan dalam memperlancar
pelaksanaan tugas organisasi, misalnya:Dosen,guru, peneliti, dan lain-lain
6. Tunjangan lain-lain
Diberikan kepada pegawai yang bertugas dan bertempat tinggal di daerah terpencil.
7. Tunjangan Selisih Penghasilan
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai-pegawai yang dialihkan statusnya dari pegawai BUMN ke status
pegawai negeri biasa.
8. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)
Diberikan sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikkan gaji pokok tanpa mengubah
nilai nominal gaji pokok yang tercatat.
9. Iuran Wajib Pegawai (IWP)
Pegawai diwajibkan untuk membayar iuran wajib pegawai (IWP) sebesar 10% dari gaji pokok dan 10%
dari tunjangan keluarga, dengan rincian sebagai berikut:
a. 4 ¾% untuk iuran pensiun
b. 2% untuk iuran pemeliharaan
c. 3 ¼% untuk iuran tabungan (sosial dan hari tua)
10. Pembulatan (Dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah)
a. Tunjangan isteri/suami dan anak
b. Tunjangan khusus pajak (PNS)
c. Potongan-potongan
d. Jumlah penghasilan bersih yang dibayarkan.

1 komentar:

  1. Materi yang ditampilkan hanya sebatas penyesuaian kurikulum, untuk pengembangan materi secara lengkap disampaikan di kelas, dengan tampilan presentasi menggunakan MS. Powerpoint, diserta contoh-contoh dan ilustrasi.

    BalasHapus